Pandaan, 21 Januari 2018. Sukarelawan PT Tirta Investama – Pabrik Pandaan (Pabrik AQUA Pandaan) atau disingkat Skawan melakukan penyulaman bibit pohon di lahan hutan produksi Perhutani Blok Tenggeling dan Sumber Supitan. Menyulam pohon dilakukan untuk memonitor pertumbuhan bibit dari periode penanaman sebelumnya. Apabila ditemukan ada bibit yang mati, maka akan dilakukan penanaman bibit kembali. Selain Sekawan, menyulam pohon dilakukan dengan melibatkan warga Desa Hutan, perangkat Desa, dan Yayasan Satu Daun sebagai mitra program.
Pabrik AQUA Pandaan memiliki program konservasi yang dikembangkan di Lereng Arjuno. Untuk mendukung komitmen menanam 20.000 pohon per tahun, monitoring tanaman perlu dilakukan secara berkala guna memastikan konservasi yang dilakukan 100% tumbuh. Pohon yang ditanam juga ditandai koordinatnya menggunakan GPS dan didatabase secara online untuk informasi jenis tanaman, penanam, dan waktu tanamnya.
Stakeholder Relations Manager, Fafit Rahmat Aji mengatakan bahwa menyulam pohon ini juga efektif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat/petani tentang pentingnya pelestarian lingkungan. Pabrik AQUA Pandaan mengajak semua pemangku kepentingan dalam aksi nyata penanaman bibit bambu Sukun dan Kluwek di lokasi sumber mata air Supitan,upaya tersebut akan menjaga kualitas dan kuantitas air di mata air tersebut. “Mengelola lingkungan adalah tanggung jawab bersama, maka kami tidak bisa melakukannya sendiri dan melibatkan berbagai pihak”, tegas Aji
Lurah Desa Jatiarjo, Sareh Rudianto menjelaskan bahwa lokasi penanaman seluas 9 ha tersebut telah menaungi 5080 bibit pohon dan akan terus bertambah. Jenis pohon yang ditanam adalah Alpukat, Sirsat, Kemiri, Kelengkeng, Rambutan, Sawo, Jeruk, Jambu biji dan Blimbing. Jenis tersebut adalah tanaman agroforestry yang memiliki nilai ekonomi, sehingga bisa dikembangkan menjadi bagian dari konservasi berbasis pemberdayaan masyarakat desa hutan, khususnya di Desa Jatiarjo. “Terdapat 35 orang petani Pesanggem (Petani penggarap lahan mitra Perhutani) yang aktif dalam kegiatan menyulam pohon ini, kita berharap kedepan akan makin banyak petani atau pihak yang terlibat untuk kegiatan konservasi ini”, tutup Sareh.