Jakarta, 8 Desember 2011, Danone Aqua-Indonesian Business Link (IBL), dan LKBN Antara sepakat menggagas Program Gerakan Membuang Sampah (GEMAS). Sebagai langkah awal, Program GEMAS secara resmi menyerahkan satu unit mesin pendaur ulang sampah plastik (Reserve Vending Machine/RVM) kepada Direktur UPT Monas Rini Hariani disaksikan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Arie Budhiman untuk ditempatkan di Ruang Sejarah Monumen Nasional selama beberapa waktu. Inisiatif dalam Program GEMAS merupakan bentuk edukasi kepada masyarakat mengenai perilaku pengelolaan sampah plastik secara mandiri.
Mesin RVM sendiri telah mulai diletakkan di Monas sejak Senin (5/12) dan akan diletakkan di Ruang Sejarah selama satu tahun. Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, dalam sambutannya pada hari ulang tahun Monas ke-50 minggu lalu menyambut baik keberadaan Reserve Vending Machine (RVM) di lingkungan Monas. Menurut Foke, bila pengunjung telah pulang selesai ada acara, lingkungan Monas menjadi lautan sampah. "Tentu dengan adanya mesin itu bisa membantu dan meringankan beban bagi pengelola Monas," katanya.
Mesin Reserve Vending Machine (RVM) merupakan mesin daur ulang sampah yang memiliki bobot seberat 450-500 kilogram. RVM dilengkapi dengan alat sensor benda guna menyeleksi botol dimasukkan plus monitor ukuran 32 inci berupa LCD monitor. Dalam operasionalnya mesin RVM dapat diatur secara spesifik untuk menerima bentuk sampah tertentu, misalnya dalam hal ini sampah plastik. Alat ini bekerja dengan dilengkapi monitor yang disiapkan untuk hanya menerima sampah kemasan botol plastik yang benar-benar sudah kosong. RVM akan menolak bila di dalam sampah botol plastik tersebut masih terdapat air. Di layar monitor juga akan muncul ajakan kepada masyarakat untuk mengikuti dan membiasakan diri dalam membuang sampah.
Ujicoba mesin RVM memberikan penyadaran kepada masyarakat mengenai bagaimana membiasakan diri membuang sampah pada tempat yang seharusnya. Monumen Nasional sendiri dipilih sebagai tempat awal diletakkannya mesin ini karena monument ini sudah dianggap sebagai epicentrum Indonesia dan sejalan pula dengan rangkaian ulang tahun Monas yang ke-50. Dengan keberadaan alat ini (RVM), menurut Parmaningsih Hadinegoro (Pimpinan Danone Aqua), diharapkan bisa membantu pekerja dan pengelola Monas agar tidak akan kerepotan untuk membersihkan sampah-sampah, termasuk sampah kemasan botol plastik. Pengunjung biasanya tidak terlalu memperhatikan soal sampah dan mereka membuang sampah secara sembarangan. Sekaligus, Danone Aqua mencoba memberikan pendidikan kepada masyarakat.
Kehadiran alat ini adalah dalam rangka memberikan pendidikan kepada masyarakat untuk mencintai lingkungan dengan tidak membuang sampah, utamanya kemasan botol plastik di sembarang tempat. Dengan alat ini, diharapkan masyarakat bisa menanamkan rasa disiplin membuang sampah sejak dini," jelas Parmaningsih.
Pengelolaan sampah merupakan bagian dari program pengembangan masyarakat dan penyehatan lingkungan yang sudah dilakukan secara berkesinambungan oleh Danone Aqua. Selama ini Danone Aqua telah lama melakukan sejumlah inisiatif dalam hal pengelolaan sampah. Langkah nyata dapat terlihat dari beberapa program penyehatan lingkungan dan pemberdayaan pemulung. Selain bentuk edukasi pengelolaan sampah, Danone Aqua kerap melakukan pemberdayaan masyarakat dengan merubah sampah menjadi barang yang memiliki nilai ekonomis. Beberapa bentuk sampah dikelola dengan baik bersama masyarakat untuk dijadikan pupuk. Di sektor informal, Danone Aqua juga melakukan pemberdayaan pemulung yang sudah berjalan di Aceh, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Bali.
"Masalah sampah tidak bisa ditanggulangi di hilir saja tetapi juga di hulu, adanya program ini diharapkan akan memperbaiki perilaku kita dalam mengelola sampah", tambah Parmaningsih.
GEMAS yang didukung oleh Danone Aqua Grup, IBL, dan LKBN ANTARA merupakan bentuk inisiatif dalam merubah perilaku masyarakat untuk lebih peduli lingkungan dengan membuang sampah pada tempatnya atau melakukan pengelolaan sampah di lingkungannya secara tepat. Keberadaan mesin RVM merupakan salahsatu media edukasi kepada masyarakat dalam membentuk kebiasaan yang lebih baik terhadap sampah. GEMAS menjadi sebuah program alternatif yang diharapkan dapat menggerakkan masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan.