Bandung, 15 Februari 2012: DANONE AQUA meluncurkan 3 program pengembangan masyarakat di wilayah Jawa Barat. Ketiga program pengembangan masyarakat Danone Aqua tersebut diresmikan Ahmad Heryawan (Gubernur Jawa Barat) dalam “Dialog Pembangunan Bersama Dunia Usaha dan Peresmian Proyek-proyek CSR/PKBL di Jawa Barat Tahun 2011” yang dilaksanakan di Gedung Negara Pakuan (Jalan Oto Iskandardinata No.1), Bandung. Ketiga program pengembangan sosial Danone Aqua mencakup bidang kesehatan dan pertanian terpadu yang memberikan dampak langsung bagi masyarakat di Jawa Barat.
Ketiga program pengembangan masyarakat DANONE AQUA yang diresmikan Gubernur Jawa Barat meliputi pembangunan sarana air bersih bagi warga Desa Cicadas, Kec Gunung Putri, Kabupaten Bogor; Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat dan Sekolah (STBMS) bagi warga di desa Babakan Pari Kecamatan Cidahu serta Mekarsari dan Caringin, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi; dan Program Pertanian Terpadu desa Gekbrong dan desa Songgom Kecamatan Gekbrong, Kabupaten Cianjur.
Menurut Sonny Sukada, Direktur Social Development DANONE AQUA seluruh program pengembangan masyarakat Danone Aqua yang dilakukan tahun ini adalah wujud dukungan DANONE AQUA untuk mendukung delapan tujuan pembangunan yang disebut sebagai Millenium Development Goals (MDGs) yang diharapkan akan dicapai pada tahun 2015.
Tujuan ke-7 dari MDGs menyangkut pelestarian lingkungan hidup, dengan salah satu targetnya adalah penurunan separuh proporsi penduduk yang tidak memiliki akses terhadap air minum dan sanitasi dasar.
“Program pembangunan sarana air bersih dan STBMS diharapkan akan berkontribusi untuk pencapaian target penurunan separuh proporsi penduduk yang tidak memiliki akses terhadap air minum dan sanitasi dasar dan penurunan angka kematian anak, terutama akibat diare,” ujarnya, hari ini.
Hasil Sensus Nasional tahun 2009 menunjukkan bahwa pelayanan air perpipaan secara nasional baru mencapai rata-rata 14,60 % sementara berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Daerah Jawa Barat, pelayanan air minum perpipaan baru mencakup 10, 3 % rumah tangga, sementara Kabupaten Sukabumi baru mencapai 11,55 %.
Sementara itu hingga saat ini, diare menjadi penyebab terbesar kematian bayi usia 0-11 bulan dan balita usia 12 – 59 bulan, yang masing-masing angkanya masih di atas seperempat jumlah seluruh balita di Indonesia atau mencapai 162.000 balita meninggal dan 460.000 terjangkit diare per hari dan Jawa Barat hingga 2011 masih menjadi daerah dengan kasus diare tertinggi di Indonesia.
Hal ini tak lepas dari hampir separuh (49%) rumah tangga di Indonesia yang belum mempunyai akses terhadap fasilitas sanitasi yang memadai. Akibatnya kegiatan buang air besar (BAB) masih lumrah dilakukan di sungai atau di kebun.
Melalui kegiatan yang berfokus pada water & sanitation (WASH) di Desa Cicadas, Kec Gunung Putri, Kabupaten Bogor dan desa Babakan Pari Kecamatan Cidahu serta Mekarsari dan Caringin, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi masyarakat di lokasi kegiatan akan lebih mudah memperoleh air bersih yang sesuai dengan standar kesehatan.
Salah satu kemudahannya adalah jarak tempuh maksimal untuk mendapatkan air bersih adalah 250 meter. Sarana yang dibangun ini juga memungkinkan warga mendapatkan sir bersih dengan kuantitas yang cukup banyak, yaitu minimal 25 liter per hari, sehingga memudahkan warga Cicadas dan Mekarsari, yang selama ini mendapatkan air bersih dengan tingkat kualitas yang kurang memenuhi persyaratan.
Selain fasilitas penampungan dan distribusi air, DANONE AQUA juga menyediakan fasilitas MCK yang sesuai dengan standard kesehatan.
Agar program yang dijalankan ini bisa berjalan secara berkesinambungan, DANONE AQUA memfasilitasi pembentukan Kelompok Pengelola Sarana Air Bersih dan Sanitasi. Kelompok inilah yang akan bertanggung jawab mengenai proses pemanfaatan air dan fasilitas sanitasi yang tersedia.
Sementara, lanjut Sonny, program Pertanian Terpadu (Integrated Farming System/IFS) dilakukan untuk mendorong masyarakat petani di desa Gekbrong dan desa Songgom Kec Gekbrong, Kab Cianjur mampu mengadopsi sistem pertanian sehat yang modern, bernilai lebih bagi produk yang dihasilkan dan ramah terhadap lingkungan karena mengurangi penggunaan pemakaian pestisida dan pupuk kimia.
Sebelumnya, petani desa Gekbrong dan desa Songgom Kec Gekbrong, Kab Cianjur menggunakan sistem pertanian konvensional dengan pemakaian pestisida dan pupuk kimia berlebih akibat kekurangan informasi pertanian modern.
Pertanian Terpadu yang dilakukan DANONE AQUA tidak saja memberikan pelatihan pertanian organik namun juga memberikan pelatihan manajemen ternak kecil dan perikanan darat hingga budidaya jamur tiram.
“Program IFS sampai akhir tahun 2011 sudah menunjukkan perkembangan positif terhadap perubahan pengetahuan, sikap dan prilaku serta ketrampilan petani. Petani telah mendapatkan dampak nyata melakukan pertanian 0rganik bagi lingkungan dan kesehatan yang meningkatkan pendapatan mereka.
Berkat pelatihan pertanian terpadu yang dilakukan DANONE AQUA telah membuat penggunaan pestisida dan pupuk kimia sudah dikurangi. Petani mulai membuat sendiri Mikroorganisme lokal dan zat perangsang tumbuh serta pestisida nabati dari bahan yang ada disekitar mereka.
“Inisiatif ini juga dilakukan sebagai bagian dari dual commitment (komitmen ganda) Danone Aqua yang melakukan pengembangan usaha sejalan dengan pengembangan sosial di berbagai wilayah”, tambah Troy Pantouw (Direktur Corporate Communications Danone Aqua).
Tentang AQUA
AQUA merupakan pelopor air minum dalam kemasan di Indonesia yang didirikan tahun 1973. AQUA merupakan produk terkemuka di Indonesia dan memiliki volume penjualan terbesar di dunia untuk kategori air mineral.
AQUA berasal dari 100% mata air pegunungan alami yang mengandung mineral seimbang yang menyehatkan. AQUA adalah bagian dari kelompok usaha DANONE, salah satu produsen produk makanan dan minuman terbesar di dunia.
Di Indonesia sendiri, unit usaha DANONE meliputi empat kategori utama, yaitu beverage (AQUA dan Mizone), dairy (Milkuat, Activia), dan makanan bayi (Nutricia dan Sari Husada dengan produknya seperti SGM, Vita Plus, Lactamil, dan Vitalac), serta medical nutriition.
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi:
Nugroho Agung Prasetyo
T: (021) 2996 1000