Karyawan AQUA Grup bersama dengan pemangku kepentingan melakukan penanaman pohon di Hutan Konservasi seluas 1 ha di Desa Babakan Pari, Sukabumi untuk merayakan Hari Bumi 2016 yang bertema “Tree for Earth”.  Tidak hanya menanam pohon, karyawan dan berbagai pemangku kepentingan tersebut belajar menanam pohon yang benar serta berbagai tips untuk merawatnya sehingga memiliki tingkat hidup yang tinggi dan dapat menyerap serta memasukkan air ke dalam tanah dengan optimal.   

Sejak 2007-2015, AQUA Grup telah menanam pohon sebanyak 2.200.000 dengan tingkat hidup sebesar 60% di wilayah resapan dan tangkapan air.  Pada 2014, AQUA Grup menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk melakukan program konservasi di wilayah yang telah ditentukan bersama.  Dengan MoU ini, AQUA Grup berkomitmen menambah 1.500.000 pohon sampai dengan 2021.  
Direktur Pembangunan Berkelanjutan PT. Tirta Investama (AQUA Grup), Karyanto Wibowo mengatakan bahwa acara diselenggarakan sekaligus untuk membekali karyawan pengetahuan mengenai pohon.  “Karyawan adalah duta perusahaan yang diharapkan dapat menyebarkan nilai-nilai kebaikan bagi lingkungan.  Dengan membekali mereka pengetahuan mengenai cara menanam dan merawat pohon yang benar, diharapkan karyawan dapat mempraktikan  sekitar lingkungannya dan mengajarkan pada yang lain. Semakin banyak pihak yang menanam dan merawat pohon yang benar, maka akan semakin optimal air yang dapat masuk ke dalam tanah dan bumi kita akan semakin hijau, “ ujar Karyanto.  

Menurut Karyanto, penanaman pohon yang telah dilakukan AQUA Grup adalah bagian dari program konservasi yang bertujuan menjaga kualitas dan kuantitas air.  “Dalam mengembangkan program konservasi,  kami sebelumnya melakukan penelitian hidrologi dan hidrogeologi untuk menentukan letak daerah resapan dan tangkapan air serta jenis konservasi yang cocok bagi wilayah tersebut.  Seluruh program selalu dilakukan  berbasis multi pihak, yaitu melibatkan pemerintah nasional dan lokal, LSM lokal, masyarakat dan balai konservasi.  Mereka dilibatkan sejak perencanaan sampai dengan monitoring program,” tambah Karyanto.  

Dalam program penanaman pohon, AQUA Grup menekankan pentingnya memastikan tingkat hidup pohon dan tidak hanya sekedar menanamnya.  “Masyarakat memiliki peranan penting  mulai dari masa penanaman yang dilakukan dengan cara memerhatikan jarak tanam, memasang pagar dan memastikan pohon tidak rusak karena tanaman pengganggu lainnya.  Untuk memberikan nilai  tambah bagi masyarakat, mereka dapat mempraktikkan tumpang sari dengan menanam tanaman produktif. Selain itu, kami juga memantau pertumbuhan pohon teknologi  drone dan barcode online,” kata Karyanto.  

Hutan Konservasi AQUA lebih dikenal sebagai Taman Keberagaman Hayati (Taman Kehati) karena memiliki keanekaragaman hayati endemik lokal. Selain bermanfaat untuk mengikat air ke dalam tanah, pohon-pohon ini akan menambah nilai ekonomis bagi masyarakat sekitar dalam bentuk buah-buahan untuk dikonsumsi atau dijual. Taman Kehati juga berfungsi sebagai museum hidup untuk melakukan observasi tanaman endemik lokal. Hingga saat ini, AQUA Grup memiliki Taman Kehati yang tersebar di 18 lokasi sekitar tempat perusahaan beroperasi dengan total luas  10.12 ha.

Pohon sebagai pelindung bumi memiliki fungsi untuk menyimpan air, menghasilkan oksigen, menyerap karbon dan menjaga ekosistem.  Pentingnya pohon menjadi tema Hari Bumi Sedunia tahun ini dengan menargetkan gerakan menanam hingga 7,8 milliar pohon untuk menyelamatkan bumi yang kian memanas.