Dalam rangka menyemarakkan Hari Kebangkitan Nasional (20 Mei) dan Keanekaragaman Hayati Internasional (22 Mei), ratusan karyawan Danone (AQUA, Sarihusada dan Nutricia) bersama dengan berbagai komunitas peduli lingkungan dan budaya menggelar acara bertema sosial serta edukasi lingkungan dan gizi serta hidrasi di Museum Kebangkitan Nasional, Jakarta Pusat.
Acara yang menjadi bagian dari program “Danone Manifesto in Action” di Indonesia, diisi dengan kegiatan workshop daur ulang, pembuatan tanaman hidroponik dan makanan sehat serta aksi pembuatan lubang biopori, bersih-bersih taman dan edukasi gizi untuk masyarakat. Selain itu, karyawan juga terlibat dalam aktifitas mewarnai tempat sampah dan memanfaatkan botol bekas sebagai pot tanaman yang hasilnya akan disumbangkan kepada masyarakat yang tinggal di sekitar museum.
Kegiatan yang digelar Jumat, 20 Mei 2016 dimaksudkan untuk membangkitkan kesadaran masyarakat agar senantiasa peduli pentingnya memelihara kondisi kota untuk masa depan yang lebih baik, sekaligus mendorong karyawan agar lebih peduli pada lingkungan sekitarnya. Acara ini sekaligus untuk mengenang pentingnya cita-cita pahlawan yang ingin menciptakan bangsa dan negara yang lebih baik.
Kegiatan ini juga didukung oleh Yayasan Belantara Budaya yang memiliki perhatian terhadap pelestarian budaya bangsa dalam arti luas. Berbagai komunitas peduli lingkungan dan kesehatan juga turut serta dalam kegiatan ini. Selain di Jakarta, acara serupa juga akan digelar pada 22 Mei di area seputar Taman Sari, Yogyakarta.
Leila Djafaar, VP Danone Indonesia mengatakan bahwa kegiatan ini adalah salah satu bentuk implementasi komitmen Danone yang tidak hanya memperhatikan kemajuan usaha, tetapi juga sosial. Program ini kami sebut sebagai “Danone Manifesto in Action”
“Kami juga mendorong karyawan untuk terus terlibat dalam aktivitas sosial yang dapat memberikan kontribusi bagi lingkungan sekitarnya. Hal ini juga sesuai dengan budaya Indonesia, yaitu gotong-royong. Dengan semangat inilah, maka kegiatan ini kami selenggarakan bekerja sama dengan berbagai komunitas yang memiliki kepedulian yang sama,” ujar Leila.
Hari Kebangkitan Nasional dan Hari Keanekaragaman Hayati sengaja dipilih karena semangat dalam kedua hari tersebut dapat memberikan pesan bagi karyawan dan masyarakat. “Para pendahulu kita telah merintis dan menanamkan visi untuk memperbaiki nasib bangsa. Semangat ini kami harapkan dapat menjadi pemicu bagi karyawan untuk terus berbuat dan memberi sumbangsih berbagi kebaikan untuk masyarakat dan lingkungan. Selain itu, Hari Keanekaragaman Hayati juga memberikan motivasi akan pentingnya menjaga lingkungan kita agar tetap lestari,” jelas Leila.
“Kami ucapkan terimakasih kepada Yayasan Belantara Budaya Indonesia, pengurus Museum Kebangkitan Nasional, Sebangsa, Komunitas HidroJak, Wabe, Enigamepapers dan Komunitas Organik Indonesia atas partisipasinya memberikan inspirasi kepada karyawan sehingga dapat memberikan kontribusi bagi masyarakat dan lingkungan sekitarnya.”