Denpasar -Juli 2019, Run To Care 2019 memberikan atmosfer baru dalam olahraga yang melibatkan para pelari dalam penggalangan donasi bagi masa depan ribuan anak. Gelaran sosial ini menjadi momentum tepat juga untuk menyampaikan kepedulian lingkungan melalui #BijakBerplastik menjadi kampanye saat pelaksanaan Run To Care 2019 yang start dari Lapangan Lumintang pada 26 Juli 2019 pukul 15:00 WITA. 

Danone Indonesia menyediakan hidrasi melalui AQUA dan Mizone untuk pelari Run To Care 2019, sekaligus mendorong edukasi pemilahan dan pengumpulan sampah untuk di daur ulang. Danone menyertakan 4 pelari dari karyawan yang ikut bersama 300 pelari lainnya, setiap kilometernya akan didonasikan untuk SOS Children’s Village Tabanan. 

Kampanye #BijakBerplastik dilakukan dengan mendorong Pengunjung dan Peserta Run To Care 2019 untuk menukarkan 10 Gelas atau  5 botol plastik PET dengan sebuah voucher di booth AQUA Life untuk ditukar dengan AQUA Life di counter Circle K terdekat. Kegiatan ini menjadi pesan kepada pelari ataupun pengunjung bahwa kemasan plastik tersebut memiliki nilai dan dengan pengelolaan yang baik akan bisa berguna menjadi produk lain. 

Danone-AQUA telah bekerjasama dengan Pemerintah Propinsi Bali, LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat), sekolah dan Bank Sampah di Bali untuk mengelola sampah. Danone-AQUA berkolaborasi dengan HNM, produsen fashion dengan mengolah sampah plastik menjadi seperti sarung tangan, T-Shirt, dan produk fashion lainnya. Dari sisi pengumpulannya, Ketua Yayasan Bali Wastu Lestari Ni Wayan Riawati mengatakan bahwa Bank Sampah berbasis masyarakat adalah salah satu yang efektif untuk mendorong proses pengolahan sampah. ”Kami senang bisa bermitra dengan Danone-AQUA untuk memfasilitasi proses pemilahan dan daur ulang dari sampah plastik, Semoga dengan kampanye #BijakBerplastik ini bisa membuat masyarakat umum paham bagaimana menyikapi penggunaan plastik” Kata Riawati.

Selepas pelepasan pelari Run To Care 2019, tim dari Yayasan Bali Wastu Lestari telah mengumpulkan sedikitnya 400 botol dan gelas dari berbagai bentuk dan merek. Selain dikumpulkan di 25 tempat sampah khusus material plastik, botol-botol bekas pakai dari pengunjung juga ditata sebagai instalasi dekoratif, lagi-lagi sebagai bagian dari meningkatkan bahwa ragam plastik bisa dikelola, diolah dan didaur ulang kembali.