TENTANG PROGRAM

 

Sebagai salah satu bentuk komitmen terhadap masyarakat dan juga untuk mendukung target program pemerintah untuk mencapai 100% Universal Access pada 2019, AQUA berkontribusi meningkatkan akses air bersih bagi masyarakat dengan menjalankan program Water Access, Sanitation and Hygiene (WASH)/Akses Air Bersih dan Penyehatan Lingkungan. Dengan menjalankan program WASH, AQUA meyakini bahwa setiap individu memiliki hak atas akses air bersih untuk membentuk generasi yang sehat sehingga memiliki daya saing bangsa yang lebih baik. Komitmen untuk berkontribusi pada pencapaian Universal Access ini juga sejalan dengan komitmen ganda Danone (dual commitment) yaitu memastikan keberlanjutan bisnis dan berkontribusi pada kemajuan sosial dan lingkungan yang diterjemahkan AQUA Grup dalam payung inisiatif keberlanjutan, AQUA Lestari. 

                  Dalam implementasi AQUA Lestari, program WASH merupakan bagian dari strategi pengelolaan sumber daya air terpadu. WASH dijalankan di area pemukiman yang merupakan bagian dari Daerah Aliran Sungai (DAS) tempat AQUA beroperasi dan daerah yang memiliki tingkat akses air bersih dan sanitasi yang rendah di Indonesia. 

 

DESKRIPSI PROGRAM

 

AQUA Grup menginisiasi program ini di tahun 2003 dan mulai mengembangkannya secara masif dan terstruktur pada tahun 2007. Program ini dijalankan dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan dengan pendekatan partisipatif yaitu dengan melibatkan pemerintah pusat dan daerah, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) serta masyarakat setempat. 

                Program WASH didasarkan pada hasil pemetaan sosial dan lingkungan, analisis kebutuhan masyarakat dan data nasional terkait tingkat akses air bersih dan sanitasi di daerah-daerah di Indonesia. Dengan informasi tersebut, maka dilakukanlah kajian sosial dan teknis pada daerah sasaran program dengan turut melibatkan masyarakat yang ada dan melalui diskusi bersama Pemerintah Setempat, Sekolah, Karang Taruna, PKK dan Puskesmas. 

                Perencanaan program dilakukan dengan pola partisipatif dengan melibatkan masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya.  AQUA memfasilitasi pelatihan teknis dan administrasi, pembangunan sarana air bersih dan sanitasi, pelatihan kader Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan duta pelajar serta secara aktif mempromosikan PHBS, serta melakukan evaluasi secara berkala. 

 

WILAYAH PELAKSANAAN PROGRAM

 

1. Kabupaten Karo, Sumatera Utara

2. Kabupaten Solok, Sumatera Barat

3. Kabupaten Lampung Timur, Lampung

4. Kota Lampung, Lampung

5. Kabupaten Serang, Banten

6. Kabupaten Bogor, Jawa Barat

7. Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat

8. Kota Bekasi, Jawa Barat

9. Kabupaten Subang, Jawa Barat

10. Kabupaten Cianjur, Jawa Barat

11. Kabupaten Klaten, Jawa Tengah

12. Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah

13. Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur

14. Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara

15. Kabupaten Badung, Bali

16. Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT

17. Kabupaten Kupang, NTT

18. Kabupaten Lombok Timur, NTB

 

KEMITRAAN MULTI-PIHAK

 

Dalam mengembangkan program WASH, AQUA melibatkan berbagai pemangku kepentingan seperti pemerintah pusat dan daerah, LSM serta masyarakat setempat. Hingga saat ini, AQUA telah bermitra dengan 19 LSM dan satu Universitas.  Para pihak berkontribusi sesuai dengan sumber daya dan keahlian masing masing dalam pelaksanaan program. Secara umum, AQUA banyak berperan dalam hal fasilitasi program bersama mitra LSM, penyediaan material untuk sarana air bersih dan sanitasi, pengembangan modul promosi PHBS, peningkatan kapasitas terhadap sejumlah mitra LSM, koordinasi bersama pemangku kepentingan setempat dan monitoring terhadap kemajuan program.

                Pada program kemitraan multipihak, Pemerintah turut berperan dalam pembangunan infrastruktur, memfasilitasi koordinasi para pihak, peningkatan kapasitas langsung kepada masyarakat dan dukungan monitoring selama dan paska program.

Mitra LSM bertanggung jawab dalam fasilitasi proses pemberdayaan masyarakat, mulai dari tahap assessment, perencanaan partisipatif, peningkatan kapasitas baik teknis maupun administratif, pembangunan, promosi PHBS, penguatan kelembagaan, pembuatan peraturan terkait mekanisme pengelolaan dan evaluasi bersama.

                Masyarakat, sebagai subyek dalam pelaksanaan program WASH, juga menjadi bagian yang paling  penting.  Bentuk kontribusi masyarakat berbeda di tiap lokasi program. Selain faktor kebutuhan dari program itu sendiri, bentuknya juga dipengaruhi oleh faktor ekonomi masyarakat penerima manfaat. Di antaranya yaitu penyediaan lahan dimana sumber air berada, penyediaan lahan untuk sarana air bersih dan sanitasi, penyediaan tempat untuk kegiatan peningkatan kapasitas, penyediaan tenaga kerja dalam proses pembangunan, pengalokasian sumber daya desa sebagai kelompok pengelola sarana/kader PHBS, hingga pengumpulan iuran.


CAPAIAN PROGRAM

 

  • 120 ribu jiwa penerima manfaat
  • Lokasi program di 15 kabupaten di sekitar pabrik, 2 di NTT dan 1 di NTB
  • Banjar Bukian dan Kiadian, Desa Plaga, Kabupaten Badung, Bali menjadi Desa Bebas Buang Air Besar Sembarangan (Open Defecation Free/ODF)
  • Empat desa di Kecamatan Amabi Oefeto Timur, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timor menjadi Desa ODF 19 mitra LSM dan 1 universitas terlibat dalam proyek ini