Prigen-Desember 2018, PT Tirta Investama – Pabrik Pandaan (Pabrik AQUA Pandaan) telah mendorong terwujudnya Desa Jatiarjo, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan sebagai Kampung Kopi. Kampung Kopi Jatiarjo ini menyajikan kopi dari hasil panen ladang kopi di lereng Gunung Arjuno. Aktifitas pengelolaannya dipusatkan di sebelah lapangan desa, bersebelahan dengan pendopo dan telecenter IT yang berfungsi sebagai titik aktifitas pemuda dan warga desa.

Desa Jatiarjo berada di rata-rata ketinggian 800 mdpl, sebagian lahannya merupakan hutan dan ditanami tanaman keras. Mengikuti leluhurnya, selain bertani, sebagian besar penduduknya hidup dari merambah hutan. Tantangan yang dihadapi adalah gundulnya hutan secara perlahan dan penghasilan penduduk yang tidak menentu. Pada tahun 2005 terbentuklah Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Ngudi Lestari yang kemudian secara gotong royong berupaya mengembalikan fungsi hutan dan mendapatkan penghasilan yang lebih baik. Inisiatif tersebut didukung oleh program konservasi Pabrik AQUA Pandaan yang bekerja sama dengan Satu Daun untuk pendampingan di lapangan.

Kepala Desa Jatiarjo, Sareh Rudianto mengatakan bahwa merubah pola hidup yang awalnya perambah hutan menjadi petani dan peladang membutuhkan proses waktu yang lama. “Kami dulu bersama Perhutani dan AQUA membagikan bibit secara gratis tapi ditolak oleh masyarakat, lambat laun setelah petani yang menanam merasakan manfaatnya, sekarang bibit tanaman malah harus membeli”, Kata Sareh. Dari 3 dusun di Jatiarjo yaitu Dusun Cowek, Dusun Tegalkidul, dan Dusun Tonggowa sebanyak 100 petani telah mengembangkan 30.000 tanaman kopi Arabika dan Robusta dengan luasan 25 ha lahan hak milik masyarakat dan 75 ha lahan Perhutani. Ladang kopi tersebut juga memenuhi fungsi konservasi untuk Lereng Arjuno, sebagai daerah resapan air bagi sebagian Kabupaten Pasuruan, khususnya Purwosari, Gempol dan Pandaan.

Pada kesempatan Cangkru’an Ngopi Bareng Bolo Media Pasuruan di Kampung Kopi Jatiarjo, Prigen, Sabtu 1 Desember 2018,  External Relation Regional lll Danone-AQUA, Budi Hartono menegaskan bahwa inisiatif masyarakat Jatiarjo patut diapresiasi. “Kemauan untuk berubah dari pemanfaat hutan menjadi peladang kopi membutuhkan dukungan dari banyak pihak, AQUA membantu mendorong sejak 2008 untuk bisa terwujud saat ini”, ujar Budi. “Yang menjadi tantangan saat ini adalah hasil kopi yang langsung dijual kepada pembeli luar, padahal apabila dikelola dan di branding dengan merek Jatiarjo akan bisa memberikan nilai tambah bagi masyarakat Jatiarjo sendiri”, tambahnya.

Tahun 2018 ini ladang kopi di Jatiarjo mampu menghasilkan 150 ton kopi dan terus berkembang. Selain telah mendorong terbentuknya kelembagaan dalam 2  yaitu LMDH Ngudi Lestari dan LMDH Ledug, penerima manfaat dari Program Konservasi Pabrik AQUA Pandaan di Jatiarjo ini telah menjangkau 300 jiwa, baik secara langsung maupun tidak langsung.