Cianjur, 11 April 2019 – Danone-AQUA, Universitas Padjajaran dan Bupati Cianjur menyerah terimakan  kolam resapan yang  dibangun di  Desa. Kebonpeteuy, Gekbrong, Cianjur kepada masyarakat. Sebagai pelopor perusahaan air minum dalam kemasan (AMDK), Danone-AQUA  menekankan pentingnya melakukan pengelolaan sumber daya air untuk menjaga kualitas dan kuantitas air tanah alami melalui pengembalian air ke dalam ekosistem, pemakaian air secara bertanggung jawab serta meningkatkan akses terhadap air bersih bagi masyarakat Indonesia.

Kolam resapan ini merupakan bagian dari konservasi air dan dibangun Danone-AQUA sejak September 2018 bekerja sama dengan para ahli dari Universitas Pajajaran, Bandung. Kolam resapan ini dimanfaatkan oleh lebih dari 40 kepala keluarga sebagai air bersih dan keperluan masjid. Sementara air limpasannya diresapkan kembali ke dalam tanah  yang angkanya mencapai  126 juta liter per tahun.

“Kegiatan yang dijalankan Pabrik AQUA Cianjur ini merupakan upaya yang bertanggung jawab. Namun kita perlu terus meningkatkan upaya meresapkan air lebih banyak lagi ke dalam tanah. Upaya pelestarian lingkungan hidup seperti ini perlu dilaksanakan secara bersama-sama anatara pemerintah – akademisi – perusahaan – masyarakat,” kata Bupati Cianjur H. Herman Suherman.

Sementara itu Pakar Hidrogeologi dari Universitas Pajajaran yang juga Dekan Pasca Sarjana Universitas Padjajaran Prof. Dr. Ir. Hendarmawan. M. Sc, menjelaskan bahwa lokasi pembangunan kolam resapan berdasarkan studi geologi, geolistrik dan hidroisotop pada tahun 2014. Hasil studi hidrogeologi hidroisotop secara komprehensif bahwa Kampung Barukusumah, Desa Kebonpeuteuy ini merupakan salah satu daerah resapan air Gunung Gede.

Kepala Pabrik AQUA Cianjur Novan Yulianto menjelaskan bahwa pembuatan kolam resapan ini merupakan salah satu dari banyak kegiatan konservasi yang selama ini dilakukan Pabrik AQUA Cianjur sejak 2011. “Kolam resapan ini memiliki manfaat ganda, yaitu memberikan akses air bersih kepada masyarakat Desa Kebonpeteuy dan juga sebagai bentuk konservasi air tanah. Kegiatan konservasi lainnya yang juga sudah dilaksanakan oleh Pabrik AQUA Cianjur  adalah penanaman pohon sebanyak 70.342, biopori sebanyak 12.500 titik, 51 sumur resapan, dan terakhir adalah membuat kolam resapan yang hari ini diresmikan oleh Bapak Bupati Cianjur di Desa Kebonpeteuy serta satu kolam resapan lagi di Desa Titisan,” papar Novan Yulianto.

Untuk menjaga keberlanjutan manfaat dari Program Konservasi, peranan masyarakat sangatlah penting Mereka yang memastikan pohon tetap tumbuh, menjaga sumur resapan terawatt. Lebih dari itu mereka menyumbangkan sumber daya, seperti yang diperlihatkan secara nyata oleh Haji Iyus, seorang tokoh masyarakat Kampung Barukusumah yang merelakan lahannya untuk dijadikan kolam resapan. “Saya ingin  warga Kampung Barukusumah dapat dengan mudah mendapatkan air bersih.  Haji Iyus menambahkan bahwa warga bergotong royong untuk mengalirkan air bersih ke rumah-rumah penduduk.“ Warga  juga berkontribusi dengan membayar iuran bulanan sebagai biaya pengelolaaan dan pemeliharaan kolam resapan ini. Iuran tersebut akan dikelola oleh pengurus  kolam resapan yang diketuai oleh Kamal.