Hari ini, PT Tirta Investama (Danone AQUA) bersama dengan BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) Panggung Lestari meresmikan Kolaborasi Pengembangan Refined Used Cooking Oil (R-UCO) sebagai bahan bakar alternatif pengganti solar untuk mesin industri, di Balai Desa Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta. R-UCO ini merupakan limbah bekas penggorengan yang umum dikenal sebagai minyak jelantah, yang telah melalui proses pemurnian. Kegiatan ini dibuka oleh Bambang Guritno SH, Asisten ll Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Bantul bersama Direktur Pembangunan Berkelanjutan, Danone Indonesia, Karyanto Wibowo dan seluruh pemangku kepentingan yang terlibat dalam pengembangan R-UCO untuk industri.
Program pengembangan R-UCO ini merupakan bagian pelaksanaan komitmen Danone AQUA untuk berkontribusi dalam memitigasi perubahan iklim dengan menetapkan target emisi karbon nol pada tahun 2050. Karyanto yang hadir dalam acara ini mengatakan bahwa program ini merupakan bukti nyata dukungan Danone AQUA terhadap target pemerintah untuk menurunkan jejak karbon sebesar 29 persen pada tahun 2030 dengan skenario business-as-usual, dan sebesar 41 persen dengan bantuan internasional dan swasta. "Danone AQUA merupakan bagian dari entitas bisnis yang secara aktif menjalankan inisiatif-inisiatif untuk mengurangi jejak karbon yang ditimbulkan dari operasional bisnisnya dengan mengurangi pemakaian energi dan pemanfaatan energi terbarukan seperti listrik tenaga surya dan R-UCO ini," tegas Karyanto.
Sebagai perusahaan yang menghasilkan emisi karbon, Karyanto mengatakan bahwa Danone AQUA ingin menjadi perusahaan yang terdepan dalam inisiatif pengurangan emisi karbon dengan menghasilkan produk tanpa jejak karbon (zero emission).
"Sejak tahun 2014, Danone AQUA telah menggunakan R-UCO yang diproduksi oleh BUMDes Panggung Lestari, untuk dicampur dengan bahan bakar solar di Pabrik Klaten. Saat ini volume R-UCO yang digunakan sebanyak 20% dari kebutuhan total untuk operasional genset, forklift dan boiler. Adapun di tahun 2018, pabrik Klaten memiliki rencana menggunakan R-UCO 100% untuk menggantikan bahan bakar solar,” kata Karyanto.
Menurut Bambang, Pemkab Bantul mendukung kolaborasi yang dilakukan Danone AQUA dan BUMDes Panggung Lestari. “Upaya ini sejalan dengan target pemerintah untuk menurunkan jejak karbon. Oleh karena itu, kolaborasi yang dilakukan dengan BUMDes untuk menambah mesin baru yang mampu meningkatkan volume produksi dan kualitas R-UCO supaya memiliki spesifikasi yang sama dengan solar, patut diapresiasi,” tambah Bambang.
Lurah Desa Panggungharjo, Wahyudi menjelaskan bahwa timnya merancang peralatan untuk memproduksi dan meningkatkan kualitas R-UCO. “Kami melakukannya dengan menggunakan tehnik cracking atau pirolisis”. Lebih lanjut Wahyudi juga mengatakan bahwa dengan adanya proses pirolisis, sampah organik warganya menjadi terkelola karena dijadikan sebagai bahan bakar untuk proses tersebut. "Program ini juga dapat menggerakkan TPST3R (Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Reduce, Reuse, Recycle) desa," ujarnya.
Minyak jelantah sebagai bahan baku R-UCO didapatkan dari warga desa Desa Panggungharjo, Bantul dan ditambah dari lokasi lainnya di Yogyakarta, Gunung Kidul hingga Purworejo. Minyak jelantah yang biasanya dibuang langsung dan mencemari lingkungan kini memiliki nilai manfaat untuk diolah kembali. Selain itu program ini bisa mengurangi peredaran minyak jelantah yang direkondisi dan dipergunakan ulang untuk konsumsi rumah tangga yang sangat membahayakan kesehatan.